Friday 21 June 2013

Pasar Kaget!



[Suasana pasar jum'at di Masjid Mujahidin Bandung]

Fenomena pasar kaget di berbagai daerah tampaknya kian marak terjadi. Aneka macam barang dagangan diperjual-belikan di pasar kaget ini, utamanya barang-barang sandang dan pangan berskala mikro. Bahkan pedagang yang berjualan bisa datang dari daerah-daerah jauh.

Dalam prakteknya, pasar kaget ini muncul dengan berbagai varian, antara lain pasar jum'at, pasar minggu, pasar pagi, pasar malam, dan varian-varian lainnya.

Khusus di daerah Kota Bandung, setiap hari Jum'at muncul fenomena pasar jum'at, tenggat waktunya antara pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pasar jum'at ini muncul seiring banyaknya jama'ah jum'at di masjid-masjid yang relatif besar di kota Bandung. Sebut misalnya masjid Mujahidin (Sancang), masjid Pusdai (Diponegoro), masjid Salman (ITB), masjid Istiqomah (Citarum), masjid Al-Ukhuwah (Wastukencana). Masjid-masjid tersebut tidak hanya dipadati oleh jama'ah shalat jum'at, tetapi juga dipadati oleh para pedagang di sekitarnya.

Mungkin ini telah menjadi fenomena umum, akan tetapi yang menarik adalah tidak sedikit pula perusahaan-perusahaan tergolong besar seperti dealer-dealer kendaraan bermotor dan cabang-cabang perusahaan makanan ringan yang ikut meramaikan bursa pasar kaget ini dengan menutus para salesnya.

Fenomena pasar kaget menjadi lebih menarik kala realitas pasar tradisional belakangan ini eksistensinya kian merosot. Pasar-pasar tradisional telah terstigma dengan kondisinya yang kumuh, bau, tidak higienis, dan sebagainya. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan retail raksasa melakukan ekspansi besar-besaran menyerbu konsumen tingkat menengah ke bawah yang notabene merupakan ladang pasar tradisional. Dua perusahaan retail raksasa seperti PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) dan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) sukses besar merebut konsumen pasar tradisional itu.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa konsumen akan lebih memilih berbelanja di lokasi yang menurut mereka lebih baik. Terlepas dari bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkannya dikemudian hari. Sebuah realitas pragmatis yang niscaya.

Pasar kaget setidaknya menjadi alternatif bagi pedagang-pedagang kecil untuk tetap eksis di tengah persaingan yang tak berimbang tersebut. Walaupun mungkin dilematis, disatu sisi pasar kaget mengganggu ketertiban umum, tapi disisi lain, melalui transaksi pedagang-pedagang kecil inilah fundamental ekonomi Indonesia menjadi kuat, tahan terhadap krisis. Suatu realitas ekonomi kerakyatan yang niscaya pula.

Semoga ke depan muncul solusi yang lebih baik. Dari siapapun. Untuk generasi bangsa Indonesia yang lebih mandiri.

Salam Pena!

Friday 14 June 2013

Lakukan Saja!

Sekelas penulis amatiran, menulis memang bukan perkara mudah. Butuh waktu berjam-jam untuk sekedar merangkai kalimat dalam satu paragraf. Belum lagi masalah mood, tak usah-lah berbicara tentang sistematika dan logika tulisan, berhasil menyelesaikan satu karya tulisan yang utuh pun sudah merupakan anugerah besar. Tentunya dengan diksi yang masih blepotan.

Seperti pagi buta sekarang ini, hasrat corat-coret blog saya mulai kambuh, inilah kambuh menulis blog pertama saya di tahun 2013. Cukup mengenaskan, sudah lewat enam bulan tahun 2013 berlalu, baru hari ini mutiara itu muncul.

Tak tanggung-tanggung, ide-ide tentang gagasan apa yang akan dikemukakan dalam tulisan ini bermunculan. Berjejal memenuhi isi satu-satunya anugerah Tuhan yang hanya diberikan kepada manusia, pikiran. Mungkin lebih sesak dibanding berjejalnya umat muslim di masjidil haram kala musim haji.

Saking sesaknya, pikiran ini pun akhirnya mengalami kontraksi. Ia biarkan gagasan itu terus berebut, sambil dibelakang layar, ia berkonspirasi dengan jari, sesuka hati. Jika di dunia sosial kita mengenal sikap mendua, saya kira di alam neuron-neuron otakpun mengenal itu. hehe aneh.

Salah satu ide mengatakan, tulislah tentang kehidupanmu saat ini, ide lain menginterupsi, lebih baik tulis saja tentang organisasimu, IPM Jawa Barat, yang malam ini akan menyelenggarakan pelantikan. Ide lain lagi ngotot, jangan! lebih baik tulislah tentang minatmu dalam hal ekonomi, atau sosial, atau budaya, itu lebih bermanfaat bagi orang lain daripada bernarsis ria menulis tentang diri sendiri. Ide-ide lainnya tak mau kalah, ikut-ikutan menginterupsi, menyangkal dan berdebat. Saling mematahkan argumen satu-sama lain.

Berjam-jam ide-ide tersebut berdebat, mereka masih belum menemukan kata sepakat. Teknik-teknik negoisasi sudah digunakan untuk mempengaruhi satu-sama lain. Para backing dari masing-masing ide sudah turun gunung, berusaha membantu ide bawahannya untuk mengintervensi ide lain. Masih tetap sama, belum juga berhasil.

Entah mereka sadar atau tidak, sambil memperhatikan perdebatan mereka, pikiran yang berkonspirasi dengan jari telah hampir selesai membuat satu karya tulisan sebagai karya pertama di tahun 2013.

Tulisan inilah hasilnya, tak ikut berdebat, tak perlu banyak basa-basi, ia lakukan apa yang ia mau, tak peduli dengan aturan-aturan dalam membuat sebuah karya tulisan, tak peduli dengan topik apa yang sebaiknya dikemukakan. Ia lalukan saja. Dan membuat ide-ide yang berdebat mati kutu, sia-sia perdebatan mereka.

Aku tertawa...
Salam Pena Kawan :)

Rekan Blog